Konflik Ujaran Kebencian di India Semakin Besar, Pejabat Bungkam dan Tutup Mata Saar Ujaran Kebencian Kian Mencekam
New Delhi - Polisi tiba di kuil Hindu di Haridwar, India dengan sebuah peringatan kepada para pendeta: Jangan ulangi ujaran kebencian kalian. Sepuluh hari sebelumnya, sebelum sekumpulan peserta dan ribuan lainnya yang menonton online, para pendeta itu menyerukan kekerasan terhadap minoritas Muslim. Pidato mereka, di salah satu tempat paling suci di India, melontarkan kampanye genosida untuk "membunuh 2 juta dari mereka" dan mendesak pembersihan etnis seperti yang terjadi pada Muslim Rohingya di Myanmar. Ketika video-video dari acara itu memicu kemarahan nasional, polisi datang. Para pendeta yang berpakaian warna safron itu mempertanyakan apakah petugas polisi bisa objektif. Yati Narsinghanand, penyelenggara acara yang dikenal dengan retorika brutalnya, meredakan kekhawatiran para pendeta. "Prejudice?" kata Narsinghanand, menurut sebuah video clip interaksi tersebut. "Dia akan ada di pihak kita," imbuhnya, ketika para pendeta dan petugas polisi tertawa ter